Discographies

Simpul Katalis Keyakinan di antara Float dan “Almost Near”

Oleh Galiartha

Hotma “Meng” Roni Simamora pertama kali menciptakan “Almost Near” pada 3 Desember 1994. Vokalis, gitaris cum songwriter Float itu mengingat betul tanggal tersebut karena bertepatan dengan ulang tahun sang kakak.

Nyaris 27 tahun kemudian, “Almost Near” akhirnya berani ia rilis sebagai single terbaru Float berkat dukungan rekan-rekannya David Q. Lintang (gitaris), Binsar Tobing (basis) dan Timur Segara (drummer).

Ketiganya bersama Ricky Adrian sang manajer, menjadi simpul-simpul katalis penguat keyakinan bagi Meng untuk berdamai dengan karyanya dan meyakini bahwa “Almost Near” sudah saatnya serta laik untuk diperdengarkan kepada publik, khususnya floatmates.

Usia lagu yang sudah menginjak tahun ke-27 menjadi salah satu alasan paling mendasar bagi Meng untuk menahan-nahan keluarnya “Almost Near”.

“Karena udah kelamaan kali ya, rasanya udah enggak relevan sama gua yang sekarang aja,” tutur Meng.

Padahal, “Almost Near” menjadi salah satu nomor yang kerap dimainkan Meng di sela-sela jadwal manggung dari kota ke kota dan semua rekan-rekannya sepakat bahwa sudah saatnya lagu itu menjadi suguhan opsi daftar putar floatmates.

Masuk dapur rekaman pada tanggal 17 Mei 2021 dan selesai proses mixing di pertengahan bulan Juli 2021, Meng pada akhirnya membutuhkan dorongan keyakinan dari rekan-rekannya untuk melepaskan “Almost Near”.

Video lyric “Almost Near” sudah diunggah di YouTube Float Project tepat pukul 00.00 WIB 3 Oktober 2021, sebelum menyusul tersedia di semua platform musik digital pada 10 Oktober 2021.

Jodoh dan Kutukan Berkarya

Menukil sebaris lirik “Almost Near” di mana Meng bergumam “Somehow I’ll make you believe in this love and miracles it brings“, Meng justru jadi seseorang yang harus diyakinkan oleh rekan-rekannya di dalam Float bahwa lagu ini sudah keluar.

Tapi Binsar menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah paksaan bagi Meng, melainkan keyakinan yang datang dari sudut pandang obyektif bahwa “Almost Near” memang sudah waktunya dirilis.

“Sebetulnya kan pas pertama kali dengerin udah setengah jadi sebenernya. Intinya kan songwriting dia udah bener, mau diapain juga pasti oke. Kendalanya ya sehabis itu mulai overthinking dah nih si Meng,” ujar Binsar.

“Jodohnya mungkin sekarang kali ya,” katanya lagi, sembari menambahkan sempat terbersit rencana dari Meng untuk merekam ulang, karena kecenderungan overthinking kembali menyeruak walau pada akhirnya Meng berdamai.

Sebagai pekarya, Meng memang dihinggapi kutukan kritik berlebih terhadap diri sendiri yang kerap membuat ia tak cukup yakin karyanya sudah layak untuk dilempar ke publik. Di titik itu Binsar, David, Timur dan Ricky hadir sebagai orang yang meyakinkannya.

“Gua rasa itu kutukan yang sama buat semua kreator ya. Kalau sampai bisa melewati itu semua pasti enak banget ya,” akunya.

“Ya pada akhirnya sudah enggak ada keinginan melawan juga, karena selain percaya jodoh sebuah karya, rasanya gua juga udah punya kesempatan panjang untuk merevisi ini semua selama 27 tahun dan ketika anak-anak sepakat bahwa ini bisa dirilis, itu memang artinya jodohnya di sini,” tutup Meng.

Terlebih setelah sempat tercecer dalam demo era awal-awal mendirikan Float, “Almost Near” kini sudah mendapat sentuhan-sentuhan baru dari masukan rekan-rekannya yang membuat Meng semakin bulat meyakini bahwa ini karya yang sudah patut diperdengarkan ke khalayak. Selamat mendengarkan “Almost Near”.